Penulis : Brianka Zakia Pahlawan Putra
Langkah pertama saya di kavling pemetaan terasa seperti membuka lembaran buku alam yang belum pernah dibaca. Udara pagi masih sejuk, embun menempel di ujung rumput, dan deretan perbukitan terlihat jelas di cakrawala. Dengan peta dasar di tangan, palu geologi di pinggang, dan buku catatan lapangan yang siap terisi, saya memulai perjalanan menelusuri setiap singkapan yang tersingkap di balik vegetasi dan tebing kecil.


Kegiatan dimulai dengan menelusuri jalur setapak menuju lokasi singkapan. Setiap berhenti, saya mencatat warna, tekstur, ukuran butir, serta ciri-ciri mineral yang tampak. Pengukuran orientasi perlapisan dilakukan menggunakan kompas geologi, sedangkan foto dokumentasi menangkap detail tekstur dan struktur. Sketsa lapangan dibuat untuk membantu visualisasi hubungan antar satuan batuan. Semua data ini kemudian dipetakan secara manual dan digital, membentuk gambaran geologi kavling secara utuh.
Pada Juli 2025, penulis bersama rekan-rekan mahasiswa Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada angkatan 2023 melaksanakan Pemetaan Geologi Mandiri di Zona Rembang. Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan teori geologi yang telah dipelajari di ruang kuliah secara langsung di lapangan, sekaligus melatih kemampuan observasi, analisis, dan pemetaan geologi pada kondisi sebenarnya.
Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi, yang didalamnya membahas tentang komposisi, struktur, proses serta sejarah terjadinya. Sebagai mahasiswa Teknik Geologi, maka akan melakukan kegiatan Pemetaan Geologi yang bertujuan agar dapat memahami kondisi lapangan sehingga dapat mengetahui bumi dari segi materi, proses dan juga sejarahnya. Hal ini bertujuan agar mahasiswa Teknik Geologi dapat mengetahui sumber daya yang ada, serta dapat mengelolanya dan juga dapat mengetahui potensi kebencanaan pada daerah pemetaan. Daerah pemetaan ini sendiri pada area dengan luas 4 km x 5 km. Daerah pemetaan penulis sendiri berada pada Kecamatan Gunem dan sebagian Kecamatan Bulu di Kabupaten Rembang dengan daerah penelitian mencakup Desa Telgawah, Sidomulyo, Gunem, Dowan, Pasucen, Kajar, Timbrangan, dan Kadiwono.

Hari ketiga dimulainya kegiatan pemetaan geologi mandiri pada tanggal 4 Juli 2025 ditandai dengan pengamatan ke salah satu destinasi wisata alam ikonik daerah pemetaan, yakni Air Terjun Widuri. Lokasi atraksi turis ini terletak di Kemaduhbatur, Tawangharjo, Grobogan, Jawa Tengah dan umumnya ramai dikunjungi, terutama pada hari libur. Titik ini dipilih menjadi salah satu lokasi pengamatan langsung dikarenakan menampilkan struktur litologi serta morfologi dalam skala yang besar selagi masih bersifat relatif mudah diakses. Air Terjun Widuri sendiri merupakan bentukan kawah larutan batugamping (doline) yang dihasilkan oleh proses pelarutan kimia batuan karbonat oleh air sungai. Ketika batugamping yang terlarutkan tersebut runtuh, sistem aliran sungai terbuka dan menjadi air terjun.
