Sumber Berita : https://ugm.ac.id/id/berita/meteor-jatuh-di-cirebon-ahli-geologi-ugm-sebut-sisi-positif-dan-negatifnya/
Munculnya meteorit di langit Cirebon pada beberapa waktu lalu mengguncang masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah di bisa terkena dampak dari jatuhan batuan antariksa. Pasalnya, posisi Indonesia yang berada di garis ekuator, di mana terdapat asteroid yang cukup banyak di sekitar ekuator. Namun prediksi asteroid yang akan menabrak bumi pada 2032 yang diperkirakan akan menghancurkan sebuah kota membuat kekhawatiran masyarakat lebih besar. Di sisi lain, musibah yang terjadi dari dampak kejatuhan batuan tersebut, terdapat keuntungan yang bisa diambil dari peristiwa tersebut untuk kepentingan ilmu pengetahuan.


Pemetaan geologi merupakan suatu kegiatan yang diperlukan seorang geologist yang bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi suatu wilayah. Pemetaan geologi mandiri 2025 dilaksanankan pada bulan juli 2025 setelah selesai melakukan kuliah di Bayat. Pada pemetaan geologi yang dilaksanakan kali ini saya mendapat daerah pemetaan di Desa Gaplokan dan sekitarnya, Japah, Blora, Jawa Tengah. Kegiatan pemetaan dilakukan dengan metode pengamatan langsung di lapangan, pengukuran orientasi struktur geologi, pencatatan kondisi morfologi, dan identifikasi jenis batuan. Pada kegiatan ini dilakukan pengambilan data secara visual seperti foto lapangan ataupun sketsa singkapan dan pengambilan sampel batuan untuk analisis lebih lanjut di laboratorium seperti pengamatan petrografi ataupun paleontologi.

Pemetaan Mandiri Geologi 2025 merupakan rangkaian akademis yang harus saya dan teman-teman lalui pada tahun ini guna menyelesaikan mata kuliah PG ( Pemetaan Geologi). Pemetaan ini memiliki tujuan yaitu pengambilan data lapangan secara langsung (sample batuan, foto dukumentasi, pengukuran struktur, pencatatan bentuk lahan/morofologi, dsb). Kavling saya berada di tampalan 3 wilayah yaitu pada Blora, Pati, dan Grobogan sehingga tepat pada 3 perbatasan daerah tersebut. Wilayah kavling yang dipetakan berada di angka 20 km2. . Pemetaan kali ini memiliki durasi sekitar 22 hari tehitung dari 30 Juni hingga 22 Juli 2025. Selama 22 hari tersebut saya dan anggota kelompok saya menginap di rumah seorang warga di desa Wukirsari. Jarak dari penginapan ke kavling saya sekitar 18 km jika ditempuh melalui jalan yang normal atau jalan aspal, jarak tersebutlah yang harus saya tempuh setiap paginya ketika saya hendak memulai aktivitas pengambilan data lapangan atau pemetaan. Aktivitas pengambilan data tersebut biasanya berlangsung selama 9 jam perharinya dengan mayoritasnya ditempuh dengan berjalan kaki. Setelah aktivitas mapping tersebut selesai kami biasanya menyempatkan waktu untuk mengobrol baik dengan warga desa maupun berkunjung ke rumah atau penginapan kelompok lain. Hari ditutup dengan pencatatan data lapangan yang didapat dan berdiskusi dengan anggota kelompok saya mengenai hal apa saja yang didapat, beserta mengatur strategi untuk keesokan harinya, strategi tersebut dapat berupa mengatur wilayah yang bertampalan atau sekedar mengkorelasi jalan utama yang sekiranya dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua, tak jarang kami sekelompok sering masak bersama guna mengisi waktu luang jika dirasa terdapat waktu lebih.
Kegiatan pemetaan geologi permukaan di Kecamatan Bulu dan Blora, Kabupaten Blora, serta sebagian wilayah Kabupaten Rembang menjadi salah satu pengalaman lapangan yang paling berkesan selama perkuliahan. Selama beberapa hari berada di lapangan, kami berkeliling dari satu titik singkapan ke titik lain, melewati jalan desa, persawahan, hingga perbukitan. Tujuan utama kegiatan ini adalah melatih kemampuan kami dalam mengamati kondisi geologi di permukaan, mengenali jenis batuan, mencatat struktur geologi, dan memetakan sebarannya.