Keindahan Desa Gondang, Desa Kedungsumber dan Sekitarnya Dalam Rangkaian Pemetaan Geologi Mandiri  

Penulis: Ambar Pramudita Fatmasari

Kegiatan Pemetaan Geologi merupakan salah satu metode untuk mengetahui kondisi geomorfologi, geologi, struktur geologi, sehingga dapat diketahui sejarah geologi daerah pemetaan dan potensi yang ada pada daerah pemetaan. Daerah pemetaan berlokasi di Desa Gondang, Pajeng, Sambongrejo, Senganten dan Kedungsumber, Kecamatan Gondang dan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur.

Pemetaan Geologi dilakukan melalui survei lapangan atau dengan cara pengamatan secara langsung di lapangan. Pengambilan data dilakukan dengan mengikuti jalur pada peta topografi yang telah dibuat ketika pra-pemetaan. Selanjutnya singkapan batuan yang ditemukan pada area pemetaan diplotkan pada peta topografi berdasarkan koordinat. Kemudian dilakukan identifikasi jenis batuan, dan struktur yang ada sehingga dapat diplotkan pada peta topografi atau peta lintasan dan dilakukan pencatatan data di buku catatan lapangan. Selain itu, ketika lokasi pengamatan berada pada titik tertinggi, maka dilakukan pengamatan kenampakan geomorfologi daerah pemetaan sehingga dapat diketahui kenampakan morfologi yang tersingkap. Rangkaian pemetaan ini dilakukan secara menyeluruh dan bertahap sehingga didapatkan data litologi dengan batas-batas persebarannya dan data struktur geologi yang ada pada area pemetaan.

Hasil dari pemetaan ini yaitu daerah pemetaan dapat dibagi menjadi empat satuan geomorfologi yaitu: Satuan Perbukitan terkontrol sesar Gondang, Satuan Lembah Antiklin terdenudasi sedang Gondang, Satuan Punggungan Sinklin terdenudasi sedang Kedungsumber, dan Satuan Gawir bukit terdenudasi sedang Sambongrejo.

Gambar1. Satuan Perbukitan terkontrol sesar Gondang (a), Satuan Lembah antiklin terdenudasi sedang Gondang (b), Satuan Gawir bukit terdenudasi sedang Sambongrejo (c).Satuan Punggungan sinklin terdenudasi sedang Kedungsumber (d).

Selain itu diketahui pula sungai – sungai yang ada pada daerah pemetaan memiliki jenis pola penyaluran dendritik dengan stadia tua. Alasan pengelompokkan menjadi sungai stadia tua karena memiliki arus sungai yang tenang dengan banyak sedimentasi pada area sungai dan memiliki kenampakan seperti bentuk tapal kuda. Berdasarkan arah alirannya merupakan jenis sungai subsekuen. Hal ini dikarenakan pada area pemetaan memiliki arah aliran sungai yang berlawanan dengan arah kemiringan lapisan batuan. Selain itu litologi pada area pemetaan dapat dibedakan menjadi 5 jenis satuan yaitu: batulanau karbonatan, batupasir karbonatan, breksi, batugamping floatstone dan endapan lanau pasiran.

Gambar 2. (dari kiri atas ke kanan) Batulanau karbonatan (a), batupasir karbonatan (b), breksi (c), batugamping floatstone (d) dan endapan lanau pasiran (e).

Berdasarkan kenampakan morfologi dan jenis batuan yang ada pada daerah pemetaan maka dapat ditemukan pula terdapat struktur geologi yang mengontrol kondisi geologi daerah pemetaan. Struktur yang ada pada area pemetaan yaitu berupa Antiklin Gondang, Antiklin Kedungsumber, dan Sinklin Kedungsumber yang dapat diketahui berdasarkan pengukuran arah kemiringan batuan. Selain itu terdapat struktur geologi berupa sesar geser sinistral, sesar geser dekstral dan kekar.

Gambar 3. Struktur geologi kekar (a), Struktur geologi sesar geser sinistral (b).

Melalui pemetaan ini dapat diketahui daerah pemetaan memiliki keunikan berupa kenampakan perbukitan dengan vegetasi yang hijau dan asri serta menunjukkan jika daerah pemetaan ini memiliki morfologi perbukitan dan lembah. Pada area tersebut dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk lahan perkebunan pohon jati dan jagung. Potensi wisata di Desa Gondang dengan keindahan alam berupa air terjun ini sangat mempesona. Meskipun mempesona, untuk mencapai area ini harus melewati ladang dan perkebunan warga sekitar dengan jalan kaki. Akses jalan yang belum dibangun dengan baik ini menjadi tantangan karena belum dibangun dengan baik namun, dalam mencapai lokasi ini akan semakin membuat bersemangat dimana akan keindahan air terjun yang ada. Warga sekitar sering menyebut area tersebut dengan nama Goa Cojoban.

Gambar 4. Kenampakan Air Terjun Goa Cojoban Desa Gondang

Berdasarkan pengamatan di lapangan keindahan daerah pemetaan merupakan hasil dari proses geologi yang terjadi pada masa lampau hingga sekarang. Wilayah ini dapat dikembangkan menjadi tempat wisata, edukasi geologi dan budaya dengan membuat strategi pengembangan pariwisata yang ramah lingkungan. Kelancaran strategi ini ada pada peran masyarakat sekitar dalam pengolahan wisata alam. Dari rangkaian pemetaan geologi yang telah dilakukan maka dapat diketahui juga bahwa, pemetaan geologi bukan hanya sebatas untuk mencari data geologi namun, dapat digunakan sebagai investasi jangka panjang untuk pembangunan dan pengembangan yang berkelanjutan pada daerah pemetaan.

Dewi Indah Kusuma Sari | Desember 2024