Penulis: Anindya Fadhila Khoirunnisa
Mahasiswa Teknik Geologi UGM Angkatan 2023 menjejaki Zona Rembang untuk melakukan pemetaan geologi mandiri, dengan masing-masing mahasiswa mendapat kavling seluas 4 x 5 km yang tersebar di Zona Rembang. Di antara kavling-kavling tersebut, terdapat kavling 109 yang menjadi tanggung jawab seorang mahasiswi bernama Anindya Fadhila Khoirunnisa, atau akrab dipanggil anin. Lokasi kavling 109 berada di Kabupaten Grobogan, mencakup beberapa desa di Kecamatan Tawangharjo, yaitu Desa Godan dan Desa Kemaduhbatur, juga beberapa desa di Kecamatan Grobogan, yaitu Desa Lebengjumuk dan Desa Lebak. Sebagian besar wilayah pemetaan berada di Desa Godan, mencapai 2/3 luas keseluruhan area yang harus dipetakan.
Kegiatan pemetaan mandiri terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap pra-pemetaan, tahap pengambilan data, dan tahap pengolahan data. Tahap pra-pemetaan mencakup studi literatur area pemetaan dari citra satelit maupun hasil penelitian sebelumnya di daerah tersebut. Tahap pra-pemetaan telah dilakukan selama 1 semester pada mata kuliah metode geologi lapangan. Tahap berikutnya adalah tahap pengambilan data, yang dilaksanakan pada rentang waktu 30 Juni hingga 26 Juli 2025. Tahap ini mengharuskan mahasiswa untuk mengambil data lapangan di kavling masing-masing selengkap mungkin. Anin bersama kelompoknya, bernama Cimol Bojot, beserta 5 porter datang ke Grobogan pada tanggal 1 Juli 2025, menempuh perjalanan 143 km selama 4 jam menggunakan sepeda motor dari Fakultas Teknik UGM.
Selama melakukan pengambilan data, kelompok Cimol Bojot menginap di rumah Kepala Desa Lebengjumuk. Rumah yang ditinggali oleh kelompok Cimol Bojot sangat asri, berada di antara sawah dengan view depan rumah berupa kolam pemancingan yang aktif di malam hari oleh warga sekitar.

Pada hari ketiga, kelompok Cimol Bojot melakukan reconnaissance dengan dosen pembimbing, yaitu Bapak Ir. Hendy Setiawan, S.T., M.Eng., Ph.D. Kami mendatangi salah satu air terjun yang cukup terkenal dan menjadi wisata menarik bagi warga Grobogan maupun wisatawan dari luar Grobogan, yaitu Air Terjun Widuri.
Wisata alam Air Terjun Widuri menawarkan keindahan air terjun setinggi 12 meter yang berada di tengah-tengah hutan jati. Air yang jatuh berkumpul di sebuah kolam kecil bernama sendang pemandian widodari, yang dalam Bahasa Indonesia, widodari berarti bidadari. Nama tersebut ternyata bukan tanpa alasan. Di tempat inilah berkembang sebuah cerita rakyat yang terkenal, yaitu legenda Jaka Tarub dan 7 bidadari. Kisah tentang Nawangwulan kehilangan selendangnya yang bagai sayap untuk membawa tubuhnya kembali ke kahyangan. Tanpa selendangnya, Nawangwulan tak dapat kembali dan mengharuskannya menetap di bumi bersama Jaka Tarub; pemuda yang telah mengambil selendang Nawangwulan.

Tak hanya keindahan alamnya, Air Terjun Widuri turut menyajikan sebuah legenda yang mengalun diantara pepohonan jati. Menjadikannya tempat perpaduan antara alam dan budaya.