Penulis: M. Muaffa Oktadiansyah
Pemetaan Geologi Mandiri di Zona Kendeng pada tahun 2024 ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada. Dalam kegiatan ini, kami tidak hanya melakukan pemetaan geologi, tetapi juga menjelajahi fitur geologi unik yang terjadi pada daerah pemetaan, hingga dapat menjadi daya tarik bagi pengembangan geowisata lokal. Artikel ini akan membahas aktivitas pemetaan yang kami lakukan, fitur geologi yang kami temui, serta kontribusi pemetaan ini terhadap potensi geowisata di daerah tersebut.
Kegiatan pemetaan geologi di daerah ini berlangsung dari 16 Juli hingga 4 Agustus 2024. Kami memulai dengan tahap reconnaissance, dimana kami menjelajahi seluruh area untuk memahami kondisi geologi dan sosial budaya setempat. Selanjutnya, kami melakukan pemetaan lapangan yang meliputi pengamatan morfologi, deskripsi singkapan geologi, dan pengukuran struktur geologi. Data yang kami kumpulkan kemudian dianalisis untuk menghasilkan peta geologi yang lebih rinci.
Salah satu aspek menarik dari pemetaan ini adalah pengamatan terhadap proses geomorfologi yang terjadi di daerah tersebut. Kami menemukan bahwa daerah pemetaan sebagian besar terbentuk dari suplai sedimen dari kipas aluvial yang mengendapkan satuan batulanau karbonatan. Selain itu, aktivitas tektonik yang terjadi di wilayah ini juga memberikan dampak signifikan terhadap struktur geologi yang ada.
Salah satu fitur geologi yang menonjol di daerah ini adalah keberadaan satuan batuan packstone-grainstone dan grainstone-rudstone yang terbentuk di lingkungan fore reef. Keberadaan fosil-fosil seperti fosil gastropoda yang ditemukan pada query yang digunakan untuk pembangunan Bendungan Semantok juga menambah nilai ilmiah dan edukatif dari daerah ini. Selain itu, kami juga menemukan potensi sumber daya geologi lainnya, seperti batupasir dan breksi monomik yang diinterpretasikan terendapkan di lingkungan muara sungai-daratan.
Fitur-fitur geologi ini tidak hanya menarik dari segi ilmiah, tetapi juga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata geologi. Dengan keindahan alam dan keunikan geologinya, daerah Sambongrejo dapat menjadi destinasi menarik bagi para wisatawan yang ingin belajar tentang geologi sekaligus menikmati keindahan alam.
Gambar 1. Kenampakan fosil gastropoda pada satuan batuan batupasir pada quory bendungan Semantok
Pemetaan geologi yang kami lakukan tidak hanya bertujuan untuk memenuhi syarat akademis, namun sebagai sarana latihan bagi mahasiswa agar mampu mengambil data geologi permukaan secara sistematis, hingga penyusunan laporan dan poster geologi yang akurat. Dengan informasi geologi yang lebih mendetail, masyarakat setempat dapat memanfaatkan potensi geologi untuk berbagai manfaat misalnya pembuatan jalur wisata geologi yang mengedukasi pengunjung tentang proses geologi yang membentuk daerah tersebut.
Gambar 2. Kenampakan tebing batuan gamping yang melampar dari timur ke barat dengan lebar kurang lebih 300 meter.
Selain itu, pemetaan ini juga dapat membantu dalam pengelolaan sumber daya alam dan mitigasi bencana. Dengan memahami kondisi geologi, masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi bencana alam yang mungkin terjadi, seperti longsor atau banjir.
Kuliah Lapangan Geologi di Sambongrejo tidak hanya memberikan pengalaman praktis dalam pemetaan geologi, tetapi juga membuka peluang untuk mengembangkan geowisata lokal. Dengan fitur geologi yang unik dan potensi sumber daya yang ada, daerah ini memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi destinasi wisata yang menarik. Melalui pemetaan yang kami lakukan, kami berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Dewi Indah Kusuma Sari | Desember 2024