Menerjang Satu Bulan Kuliah Lapangan Sebagai Wujud Semangat Asli Mahasiswa Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada

Penulis: Hernanda Alif Cahya Saputra

Selesai sudah proses belajar mengajar semester empat mahasiswa Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada angkatan 2022 tidak menjadi alasan bagi mereka untuk berhenti melakukan perjalanan kuliah. Hal ini dikarenakan, setelah mereka selesai bergelut dengan kuliah di kampus kesayangan, mereka harus menghadapi tantangan berupa kuliah lapangan yang diselenggarakan oleh Departemen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada selama kurang lebih sepuluh hari di Kampus Lapangan Bayat, Klaten sebagai upaya dalam pelatihan lapangan bagi mahasiswa Teknik Geologi agar mampu menerapkan segala ilmu yang telah dipelajari selama ini. Setelah mereka selesai melaksanakan Kuliah Lapangan di Kampus Lapangan Bayat, mereka juga bertanggung jawab menyelesaikan tugas Pemetaan Geologi Mandiri di kavling yang sudah dibagikan kepada mereka pada semester empat sebelumnya. Pemetaan Geologi Mandiri ini sendiri akan dilaksanakan oleh mahasiswa secara mandiri selama libur semester empat menuju semester lima. Mungkin tidak ada kata istirahat bagi mahasiswa Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada dalam menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan demi berjuang meraih cita – cita yang mereka dambakan.

Dokumentasi kegiatan di Kampus Bayat

Proses pembelajaran selama KL atau Kuliah Lapangan di Kampus Bayat dilakukan selama sepuluh hari mulai tanggal 2 Juli 2024 hingga 13 Juli 2024. Hari dimana mereka memulai semua perjalanan petualangan mereka harus diwarnai dengan perjalanan begitu panjang dengan jalan kaki kurang lebih sepuluh kilometer menerjang bukit yang ada di sekitar Kampus Lapangan Bayat ditemani panas terik matahari yang bertubi – tubi. Namun, hal tersebut tidak dirisaukan oleh satupun mahasiswa karena bagi mereka tantangan inilah yang akan membentuk mereka menjadi mahasiswa Teknik Geologi sejati. Pagi, siang, hingga sore petang pun berlalu, mereka langsung diminta beristirahat dan mempersiapkan diri untuk menjalani kuliah malam dan penugasan yang dijadwalkan hingga pukul 12.00 WIB malam. Tak kenal lelah, itulah mereka mahasiswa Teknik Geologi, dimanapun dan kapanpun mereka berada, bahkan di situasi dan kondisi apapun, mereka akan tetap setia belajar menimba ilmu dan disiplin ilmu yang tinggi. Hingga waktu pengumpulan tugas pun tiba, mereka diminta untuk beristirahat selama kurang lebih empat jam sebelum mereka diminta untuk bangun pagi pada pukul 04.00 WIB untuk menjalankan senam dan mempersiapkan diri untuk menjalani kuliah lapangan di pagi harinya. Siklus tersebut dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada Angkatan 2022 selama sepuluh hari berturut – turut hingga mereka dinyatakan lulus dari Kuliah Lapangan Kampus Bayat. Hari demi hari mereka diuji secara mental, akademis, dan fisik untuk dibina menjadi pribadi geologist yang cerdas, kuat, dan tahan banting. Ini semua menjadi sumber bekal bagi mereka agar mereka dapat menguasai kemampuan dasar sehingga dipercaya dan bertanggung jawab ketika menjalankan tugas yang lebih berat di pekerjaan perusahaan mendatang. Mungkin wajah lemas lesu yang terlihat dari kepribadian mereka, tetapi yakinlah tekad mereka tidak akan pernah padam.

Tibalah kami di Pemetaan Geologi Mandiri dimana kelompok dari peserta kuliah lapangan bernama Hernanda Alif Cahya Saputra ditugaskan untuk menyelesaikannya di daerah Ngawi tepatnya di Desa Bangunrejo Lor, Dusun Grogol. Rasa senang dan gembira menyelimuti perasaan warga desa yang senantiasa menyambut kedatangan kelompok Hernanda di desa mereka. Para warga berkumpul untuk memberikan sambutan serta pengenalan lingkungan serta pribadi mereka kepada setiap anggota dari kelompok Hernanda. Betapa bahagianya Hernanda beserta kawannya mendapat perlakuan yang sangat indah itu. Kemudian setelah tiba disana, Hernanda beserta kawannya menyusun perlengkapan sesuai dengan kebutuhan mereka. Hari esok pun tiba, Hernanda dan kawan – kawannya memulai pagi hari dengan menyiapkan diri untuk melakukan pemetaan. Sampailah Hernanda di lapangan beserta dengan porternya untuk mencari singkapan batuan. Waktu demi waktu, STA demi STA dilalui demi mengumpulkan data lapangan yang kemudian akan diolah menjadi sebuah karya yang bernilai. Rasa lelah pun mulai tak terasa lagi setelah pulang ke tempat singgah dan bercengkrama dengan warga sekitar di malam hari. Tak jarang kawannya pun mengajaknya bermain sehingga membangun suasana hidup yang lebih menarik bagi setiap orang di tempat singgah. Awan pun berjalan, cuaca pun berganti, siang dan malam, serta panas dan hujan tak menghalangi Hernanda dan kawannya dalam mencari data lapangan sebanyak mungkin.

Dokumentasi kenampakan kavling

Hingga kemudian di suatu hari, Hernanda beserta kelompoknya melakukan reconnaissance atau pengecekan beserta dengan dosen pembimbing yaitu bapak Ir. Jarot Setyowiyoto, M.Sc., Ph.D. IPU., ASEAN.Eng. yang senantiasa mengunjungi pada lokasi pemetaan. Betapa bahagianya momen kebersamaan di lapangan dimana nuansa proses belajar mengajar selama seharian penuh serta diakhiri dengan makan bersama di warung makan untuk menutup kegiatan di hari itu. Setelah itu, keberlanjutan hari demi hari dilalui untuk mengambil data lapangan seperti biasa hingga tiba saatnya Hernanda beserta kawannya harus mengakhiri perjumpaan di kavling kesayangan dikarenakan selesainya tugas mereka untuk mengumpulkan data di lapangan. Nuansa haru nan bimbang bergelimpang bagi Hernanda dan kawannya ketika harus berpisah dengan penduduk setempat yang sudah menemani dan merawat selama Pemetaan Geologi Mandiri. Akhir dari sesi tersebut ditutup dengan foto bersama dan perjalanan pulang ke Yogyakarta tercinta.

Pemetaan ini menjadi kenangan paling berkesan bagi Hernanda dan kawannya selama menjalani prosesi Kuliah Lapangan yang selanjutnya misi ini harus terus dilanjutkan hingga diselesaikan dengan pengolahan data lebih lanjut hingga menjadi sebuah poster.

Dewi Indah Kusuma Sari | Desember 2024