Penulis: Pertiwi Zumi Maghfiroh
Pemetaan Geologi merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa Teknik Geologi, yang bertujuan untuk mengasah kemampuan lapangan seorang geologist. Para mahasiswa diberikan kavling masing-masing dengan luas 4×5 km yang dikerjakan dengan waktu kurang lebih 3 minggu. Salah satu mahasiswa bernama Tiwi mendapatkan kavling dengan nomor 3 yang berada di daerah Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Jika dilihat melalui citra satelit kavling ini tampak kurang menarik karena ¾ bagiannya tertutup hutan yang cukup lebat. Namun, saat dilakukan pengambilan data di lapangan ternyata kavling ini menyimpan beberapa air terjun kecil yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi suatu geowisata di daerah ini.

Air Terjun Klating merupakan air terjun yang cukup terkenal di daerah ini, tak jarang terlihat anak-anak kecil yang berenang di air terjun ini. Litologi di lokasi ini tersusun oleh batugamping dengan sisipan batupasir karbonat, menelusuri alirannya menuju hilir air terjun ini terdapat sesar geser dekstral yang terlihat pada lantai sungai. Air Terjun Klating ini cukup menarik bagi para geologist untuk memahami terkait litologi yang ada di formasi wonocolo dan ledok karena batuan yang ada di air terjun ini cukup fresh.
Selain potensi geologi, kavling ini juga memiliki nilai sejarah karena pada kavling ini juga ditemukannya jembatan bekas peninggalan Hindia Belanda yang cukup menarik perhatian, kemudian saat dilakukan proses pengumpulan data Tiwi melewati daerah jembatan ini, Berdasarkan dari peta topografi yang ada terdapat sungai di sekitar jembatan ini. Dari jalan utama, akses menuju jembatan ini tertutup oleh rimbunan tanaman, kemudian Tiwi pun bertanya kepada seorang warga dan ditunjukkanlah jalan menuju bawah jembatan ini. Setelah berjalan melewati semak-semak yang cukup tinggi ternyata dibalik rimbunnya pepohonan yang ada terdapat sungai yang cukup besar dan air terjun kecil yang cukup menarik. Pada sungai ini litologi yang ada tersusun oleh batugamping. Arus air pada Sungai ini cukup deras sehingga perlu waktu yang cukup lama untuk melakukan pengamatan dan pengambilan data lapangan. Batugamping yang ada di formasi ini merupakan batugamping formasi bulu. Dengan kombinasi keunikan geologi dan nilai Sejarah yang ada, lokasi ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi geowisata di daerah Pucakwangi.


Humas Departemen | September 2025