Pemetaan Geologi di Kavling Waduk Sangiran Desa Sumberbening dan Sekitarnya, Kabupaten Ngawi dan Bojonegoro

Penulis: Dhia Nabilah Putri

Pemetaan Geologi merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa program sarjana Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada. Waktu yang digunakan untuk melakukan pemetaan adalah pada libur semester, tepatnya bulan Juli 2024. Untuk lokasinya sendiri, mahasiswa angkatan 2022 mendapat Zona Kendeng yang merupakan deretan pegunungan dengan arah memanjang barat-timur, membentang dari Semarang hingga Lamongan.

Sebelumnya telah dilakukan pengundian untuk menentukan kavling mana yang akan kami petakan. Saya sendiri mendapatkan kaveling 125 yang berlokasi di Desa Sumberbening, Bringin, Bobol, dan Rejuno, yang berada di Kecamatan Bringin, Ngambon, dan Karangjati, termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Ngawi dan Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Luasan daerah pemetaan adalah seluas 20 km2. Kalau berbicara mengenai kavling 125, hal yang paling menonjol adalah keberadaan Waduk Sangiran yang membentang kurang lebih 1/6 bagian dari area pemetaan saya. Waduk ini berbentuk tidak beraturan dan unik, seperti memperlihatkan pola kelurusan yang dapat mengindikasikan bahwa waduk ini terbentuk secara natural serta terkontrol oleh struktur. Selain dimanfaatkan sebagai tempat sarana irigasi, Waduk Sangiran ini juga banyak digunakan sebagai wahana rekreasi. Saya dan teman-teman sekelompok saya juga sempat healing ke sana untuk naik perahu wisata.

Kenampakan Waduk Sangiran

Mengenai pemetaan geologi di kavling 125, secara geomorfologi area pemetaan terbagi menjadi tiga satuan morfologi yaitu Perbukitan Terlipatkan Bobol, Perbukitan Homoklin Bringin Berlereng Curam, dan Perbukitan Homoklin Sumberbening Berlereng Agak Curam. Pola penyaluran yang berkembang di area pemetaan adalah dendritik dan rectangular. Terdapat enam satuan batuan yakni Satuan perselingan batupasir karbonatan dengan batupasir tufan dan Satuan batupasir tufan sisipan batulanau yang berumur Miosen Akhir, Satuan batulanau tufan karbonatan yang berumur Miosen Akhir – Pliosen, Satuan packstone yang berumur Pliosen, Satuan breksi andesit dan Satuan batupasir tufan yang berumur Pleistosen. Dari hasil pemetaan di lapangan, terdapat struktur geologi pada daerah penelitian berupa sesar naik dan kekar gerus dengan arah gaya utamanya relatif barat laut-tenggara. Potensi positif dari daerah pemetaan adalah untuk pertanian, perkebunan jagung dan tebu, lahan hutan, serta penambangan. Sedangkan potensi negatifnya adalah gerakan massa.

Dokumentasi sebelum berangkat ke lapangan

Pemetaan Geologi bukanlah suatu hal yang mudah. Banyak tragedi dan kejadian abstrak yang dilalui. Jalan yang jelek, jatuh di sawah, bertemu ular di singkapan, kehabisan air di pondokan, dan masih banyak kejadian lainnya. Saya simpan semua cerita itu sebagai kenangan yang sangat berarti di hidup saya. Pemetaan Geologi ini memang menyenangkan, tapi tidak untuk diulang.

Dewi Indah Kusuma Sari | Desember 2024