Penelitian Geologi Daerah Kemadohbatur, Grobogan, Jawa Tengah

Penulis : Damar Patria Mahardika

 

Perbukitan Rembang merupakan suatu perbukitan antiklinorium yang memanjang dengan arah timur-barat (T-B) di sisi utara Pulau Jawa. Zona ini membentang dari bagian utara Purwodadi hingga ke Pulau Madura. Lipatan-lipatan dengan sumbu memanjang berarah timur-barat, dengan panjang dari beberapa kilometer hingga mencapai 100 km (Antiklin Dokoro di utara Grobogan). Kemadohbatur ini merupakan daerah yang terletak di Kabupaten Grobogan berada di elevasi yang cukup tinggi sehingga terdapat banyak singkapan yang dapat diteliti untuk menghasilkan peta geologi.

Kegiatan pemetaan ini diawali dengan persiapan atau tahap pra-acara. Dimulai dengan mempersiapkan perlengkapan, peralatan, dan juga tempat tinggal. Kelompok 4 ini tinggal di Desa Lebengjumuk, Grobogan tepatnya di rumah kepala desa Lebengjumuk yaitu Bapak Bambang. Dibutuhkan peta geologi tentatif dan data sekunder lainnya untuk memulai pemetaan ini. Setelah semua telah dipersiapkan, tahap pemetaan ini dapat dilakukan. Tahap pemetaan dimulai memutari kavling dan menyusun rencana yang efektif. Setelah memiliki rencana, kemudian melakukan pemetaan mulai dari membuat lintasan, pengamatan, sampling, mencari struktur, dokumentasi, membuat database, dan membuat peta geologi sementara. Pemetaan pada daerah ini membutuhkan waktu sekitar dua minggu. Kavling yang saya dapatkan ini cukup sulit karena terdapat banyak lereng dan perbukitan sehingga sulit mengamatinya. Hasil dari pemetaan awal yang telah dilakukan menunjukkan dominansi batuan gamping dan hanya sedikit dijumpai batulanau.

Daerah Komadohbatur ini didominasi oleh batugamping sehingga sangat sulit menemukan sebuah perlapisan dan struktur yang terlihat terjelas. Batugamping ini dimanfaatkan Masyarakat untuk ditambang dan digunakan sebagai pondasi untuk membuat bangunan. Tidak hanya menambang, pada daerah perbukitan dimanfaatkan warga sebagai lahan pertanian khusunya jagung. Hampir di setiap lahan pasti terdapat jagung yang ditanam. Selain itu, pada elevasi yang lebih rendah, terdapat sebuah curug atau air terjun yang indah. Curug ini menjadi tempat wisata warga lokal. Sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian warga setempat. Curug ini juga menyimpan banyak informasi geologi seperti sebuah perlapisan batuan, struktur, dan litologi.

Setelah semua selesai, tiba saatnya untuk persiapan kembali ke Yogyakarta. Perpisahan ini dipenuhi kesedihan karena akan meninggalkan Desa Lebengjumuk khususnya rumah Bapak Bambang. Karena selama disana terasa seperti orang tua dan rumah sendiri. Tetapi, kami harus pulang untuk melanjutkan pengolahan data. Ini hanyalah cerita singkat tentang Pemetaan Geologi Mandiri 2025 Zona Rembang.

 

Humas Departemen | September 2025