Dewasa ini, kebutuhan terhadap air baku terus mengalami peningkatan dengan semakin berkembangnya suatu wilayah. Akan tetapi, ketersediaan air permukaan justru cenderung mengalami penurunan dari segi kuantitas dan kualitas. Hal ini untuk mendorong peningkatan eksploitasi air tanah sebagai alternatif yang dapat diandalkan. Dalam kasus keberlanjutan air tanah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang potensi imbuhan (recharge) dan kualitas air tanah di daerah tersebut.
Mahasiswa magister dan dosen Teknik Geologi UGM, Rizal Setiawan dan Prof. Wahyu Wilopo, melakukan penelitian di DAS Tondano yang merupakan salah satu pusat ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara. DAS ini terdapat pada 4 wilayah administratif yaitu Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Manado, dan Kota Tomohon. Dengan luas yang dimiliki sebesar 544,75 km², DAS Tondano memiliki peranan yang penting dalam menyediakan air untuk kebutuhan domestik masyarakat sekitar.
Metode yang digunakan dalam penelitian melibatkan perhitungan imbuhan air tanah berdasarkan keseimbangan air menggunakan data curah hujan tahunan, evapotranspirasi tahunan, dan limpasan tahunan. Selain itu, kualitas air tanah dievaluasi menggunakan parameter fisikokimia, termasuk pH, total padatan terlarut (TDS), konduktivitas listrik, dan suhu. Pengukuran air dilakukan pada 21 titik pada mata air, sumur gali, ataupun sumur bor yang ada.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa imbuhan air di DAS Tondano bernilai positif sebesar 318,34 mm/tahun. Analisis fisikokimia di lapangan menunjukkan pH berkisar 6,1 hingga 7,9, nilai TDS antara 500 hingga 200 mg/L, dan konduktivitas listrik antara 110 hingga 400 µS/cm, dan suhu antara 23,4 hingga 35,6 °C. Berdasarkan standar World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan Indonesia, nilai-nilai tersebut menunjukkan kualitas air tanah yang layak untuk digunakan.
Penelitian ini memberikan gambaran terkait pentingnya pengelolaan dan pelestarian sumber daya air tanah. Dengan hasil yang menunjukkan imbuhan positif dan kualitas tanah yang sesuai standar, penelitian ini dapat menjadi landasan dalam menjaga keberlanjutan air tanah di DAS Tondano. Selain itu, penelitian ini turut menunjukkan bahwa pengelolaan air tanah yang berkelanjutan dapat mendukung kebutuhan domestik tanpa mengabaikan kualitas lingkungan.
Artikel lengkap dapat diakses melalui https://www.scopus.com/record/display.url?eid=2-s2.0-85184619228&origin=resultslist
Dewi Indah Kusuma Sari | Januari 2025