Proyek food estate di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) Indonesia dalam rangka peningkatan pasokan pangan nasional. Air tanah yang digunakan pada daerah ini digunakan penduduknya untuk keperluan domestik dan irigasi. Akan tetapi, meningkatnya kebutuhan air tanah untuk mendukung aktivitas food estate dapat menyebabkan penurunan muka air tanah hingga ancaman habisnya akuifer air tanah apabila eksploitasi air dilakukan secara tidak terkendali. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian potensi kualitas air tanah untuk memastikan keberlanjutan ketersediaan air tanah di Sumba Tengah.
Penelitian yang dilakukan oleh salah satu dosen Teknik Geologi UGM dan mahasiswa, Prof. Wahyu Wilopo dan Dayani, berfokus pada penilaian kualitas air tanah sebagai irigasi serta estimasi neraca air tanah. Sampel air tanah yang diambil di beberapa lokasi di Sumba Tengah dilakukan pengukuran sifat fisikokimia seperti total padatan terlarut (TDS), konduktivitas listrik (EC), suhu, dan pH. Nilai dari hasil pengukuran tersebut kemudian dibandingkan dengan standar kualitas air irigasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 dan standar oleh FAO.
Hasil penelitian di wilayah food estate menunjukkan bahwa potensi air tanah di kawasan ini tergolong rendah hingga sedang. Hasil dari pengukuran air yaitu TDS sebesar 183 mg/L, EC 366 µS/cm, suhu 25,4°C, dan pH 7,3. Seluruh parameter tersebut memenuhi standar kualitas air tanah di kawasan food estate layak digunakan dalam mendukung kebutuhan irigasi.
Dari kacamata geologist, wilayah penelitian didominasi oleh litologi batuan kapur dengan karakteristik bentang alam karst. Karst sendiri memiliki sifat hidrogeologi yang unik yaitu porositas sekunder yang berkembang baik sehingga memungkinkan aliran air tanah yang cepat, tetapi waktu tinggal yang pendek. Oleh karena itu, wilayah karst rentan dengan kekeringan dan pencemaran limbah domestik, aktivitas pertanian, ataupun pengelolaan limbah yang tidak terkontrol.
Penelitian yang dilakukan menunjukkan pentingnya pengelolaan air tanah yang berkelanjutan di wilayah food estate. Dengan adanya potensi air tanah yang memadai serta kualitas air yang sesuai standar, perlu disertai langkah strategis dapat diambil untuk menjaga keseimbangan akuifer serta mendukung pengembangan food estate sebagai bagian upaya ketahanan pangan nasional.
Artikel lengkap dapat diakses melalui https://www.scopus.com/record/display.url?eid=2-s2.0-85201204785&origin=resultslist
Dewi Indah Kusuma Sari | Januari 2025