Berbagai Potensi Tersembunyi Geologi Todanan

Penulis: Gabriella Happy Christian

 

Pemetaan Geologi merupakan kegiatan wajib bagi kami, mahasiswa angkatan 2023. Kali ini dengan daerah pengamatan di Kecamatan Todanan dan sekitarnya, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Interpretasi awal dilakukan dari awal semester 4 hingga puncaknya untuk turun langsung ke lapangan pada bulan Juli 2025. Dimulai dari interpretasi melalui citra satelit, penyusunan poster tentatif, hingga survei akomodasi selama kegiatan pemetaan dilakukan sebagai persiapan awal.

Kegiatan pemetaan biasanya diawali pada pukul 08.00 WIB dan kembali pukul 16.00 WIB. Hal tersebut saya lakukan kurang lebih selama 3 minggu dengan luasan kavling 4 x 5 km. Ketika sedang melakukan pengamatan di lapangan, tidak jarang warga sekitar penasaran dan bertanya kepada saya “Badhe nopo niku mbak?”, dengan keterbatasan Bahasa Jawa yang saya miliki, saya hanya bisa menjawab dengan sopan “Permisi Pak/Bu saya izin meneliti batuan disini ya untuk tugas kuliah.” Percakapan kecil ini akan terus berulang selama saya 3 minggu pemetaan di kavling saya.

Kavling saya termasuk dalam Formasi Wonocolo, Formasi Bulu, dan Formasi Ngrayong yang didominasi oleh batulempung, batugamping, dan batupasir kuarsa. Di lapangan, saya menemukan berbagai batuan yang banyak berisi foraminifera. Struktur geologi yang tampak berupa sesar dan perlipatan. Larutan HCL merupakan kawan baik saya yang membantu dalam menentukan apakah batuan tersebut mengandung material karbonatan atau tidak yang ditandai dengan ‘Fizzy’ ketika ditetesi larutan HCL.

Ada 2 tempat yang menurut saya menarik, yang pertama adalah Goa Terawang Ecopark yang dijadikan tempat wisata oleh masyarakat sekitar. Goa ini sangat terawat dan menjadi daya tarik tersendiri karena memiliki café didalamnya, tersusun dari batugamping berlapis yang menjadikan goa ini termasuk dalam batugamping yang terkarstifikasi. Tempat kedua adalah tambang batugamping yang dikelola oleh masyarakat sekitar sebagai bahan bangunan, hasil batugamping ini biasanya dijadikan bahan penopang jalan yang dilalui masyarakat. Kedua hal ini menunjukkan kontribusi batuan dalam kehidupan masyarakat sekitar cukup penting. Melalui kegiatan pemetaan ini saya mendapatkan berbagai ilmu dan pengetahuan baru.

 

Humas Departemen | September 2025