Penulis: Rafian Falahudini Nugroho
Pemetaan geologi mandiri ini merupakan rangkaian dari pemetaan geologi yang wajib dilakukan untuk mahasiswa Teknik Geologi UGM. Sebelumnya, Pemetaan Geologi Bayat telah dilakukan terlebih dulu sebelum Pemetaan Geologi Mandiri. Pada Pemetaan Geologi Mandiri kali ini dilaksanakan pada periode waktu awal Juli sampai akhir Juli. Kaveling yang didapat berlokasi paling barat dari daerah Pemetaan Geologi Mandiri 2025, tepatnya di daerah Grobogan, Pati, dan Kudus yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan Pemetaan ini dilakukan dengan mengamati singkapan secara langsung di lapangan, mengukur orientasi struktur geologi, mendeskripsikan litologi, serta mencatat data menggunakan peta tentatif dan kompas geologi.
Di kaveling ini ditemukan beragam fitur geologi, antara lain sesar, kekar, dan gua. Terbentuknya sesar dan kekar berkaitan dengan posisi kaveling yang termasuk dalam zona antiklinorium, sehingga mengalami deformasi tektonik yang menghasilkan struktur sesar mayor maupun minor serta sistem kekar yang berkembang baik. Selain itu, dijumpai pula gua-gua yang terbentuk akibat proses pelarutan batugamping oleh air, sebab sifat batuan karbonat yang mudah larut dalam kondisi air yang bersifat asam. Litologi di daerah ini didominasi oleh batugamping yang termasuk ke dalam Formasi Bulu, yang tersusun atas batugamping terumbu masif dan batugamping berlapis, keduanya sering mengandung fosil organisme laut. Selain itu, di kaveling ini terdapat aktivitas-aktivitas pertambangan, terutama di bagian barat daerah kaveling. Pertambangan batugamping cukup mudah ditemukan terutama pada daerah yang dekat dengan jalan besar. Batugamping ini dapat digunakan untuk bahan konstruksi seperti bahan utama pembuatan semen serta pondasi bangunan.
Dengan adanya pemetaan geologi ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh manfaat secara langsung maupun tidak langsung. Hasil pemetaan geologi ini dapat membantu dalam mengidentifikasi persebaran batuan di daerah ini, sehingga menjadi dasar informasi bagi berbagai kegiatan pemanfaatan sumber daya alam. Informasi ini juga dapat digunakan untuk kajian potensi pertambangan rakyat yang berizin dan berkelanjutan, sehingga masyarakat dapat memahami lokasi yang memiliki potensi strategis dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan keselamatan kerja. Kegiatan ini juga berkontribusi dalam pemetaan wilayah yang berpotensi mengalami longsor, mengingat terdapat beberapa titik pada daerah ini yang masih rawan terjadinya longsor. Informasi ini dapat menjadi acuan awal dalam upaya mitigasi bencana dan perencanaan tata ruang. Selain itu, di beberapa lokasi ditemukan gua-gua karst yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata alam atau kegiatan caving, dengan tetap memperhatikan aspek konservasi dan keselamatan pengunjung.
Humas Departemen | Oktober 2025