Di Antara Kebun Kayu Putih: Kisah Pemetaan Geologi di Pedesaan Grobogan

Penulis: Reyhansyah Aulia

Pemetaan geologi mandiri 2024 adalah kegiatan pemetaan wajib bagi mahasiswa teknik geologi hampir di seluruh universitas. Pemetaan geologi mandiri merupakan kegiatan yang menyita waktu saya untuk libur pada akhir semester 4. Zona pemetaan geologi angkatan 2022 berada pada Zona Kendeng yang terkenal dengan struktur geologinya.

Kavling saya terletak di beberapa desa, antara lain, Desa Sobo, Desa Bandungharjo, Desa Ngeleses, Desa Dimoro, Desa Ledokdawan, Desa Genenggadal. Kavling saya terletak di Kecamatan Toroh dan Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah.

Kavling saya dilewati oleh Sungai Bengawan Solo. Sungai Bengawan Solo sangat membantu warga untuk perairan irigasi bagi sawah dan perkebunan mereka.

Selama pemetaan geologi mandiri saya dan kelompok saya tinggal di salah satu rumah Pak RT di Desa Bandungharjo. Saya dan teman-teman kelompok bersama porter tanggal di rumah keluarga Pak Giman. Rumahnya sederhana terletak di pedesaan, dikelilingi oleh perkebunan dan terdapat kandang sapi di bagian belakang rumahnya.

Hari-hari awal saat sampai di rumah Pak Giman saya menikmati lingkungan pedesaan dengan berjalan santai dan membeli jajanan di sekitar rumah Pak Giman. Berjalan sore sambil menikmati suasana pedesaan dengan tujuan berkomunikasi dengan warga-warga sekitar sambil bercerita tentang kegiatan saya disini. Warga pun juga menceritakan kehidupan mereka, pekerjaan mereka, dan keluh kesah mereka sebagai petani yang sering mengalami musim kemarau.

Saya melanjutkan dengan melakukan pengambilan data lapangan. Kavling saya banyak dijumpai perkebunan warga sekitar. Perkebunan tersebut terlihat subur walau musim kemarau. Diantaranya terdapat perkebunan kayu putih, jagung, tebu, dan jati. Saya juga baru tahu ternyata terdapat pabrik minyak kayu putih di Kabupaten Grobgan, oleh karena itu banyak sekali perkebunan kayu putih.

Hari demi hari saya habiskan dengan berangkat ke lapangan. Ketika sore hari menuju perjalan pulang ke rumah, saya selalu membeli jajanan di sekitar rumah Pak Giman, hitung-hitung buat bantu perekonomian warga sekitar.

Setiap pagi dan sore istri Pak Giman selalu membuat masakan untuk saya dan teman-teman kelompok. Makanan yang dimasak istri Pak Giman sangat sederhana, tetapi sangat nikmat. Cita rasa masakan pedesaan dan sayuran yang dipanen langsung dari kebun milik Pak Giman terasa sangat segar dan enak ketika dimasak oleh istrinya.

Saat malam hari Pak Giman sering mengobrol dengan saya. Beliau menanyakan tadi saya kemana saja, ke desa apa saja. Beliau juga bercerita tentang kondisi air di rumah nya yang memiliki kandungan kapur yang cukup tinggi. Kandungan kapur tersebut berasal dari pelarutan batuan karbonat.

Rumah Keluarga Pak Giman

Setelah saya dan teman kelompok selesai mengumpulkan data lapangan selama kurang lebih 3 minggu. Kami putuskan untuk kembali ke Yogyakarta.

Pemetaan geologi mandiri bagi saya merupakan proses bagi mahasiswa teknik geologi untuk menjadi dan merasakan sebagai seorang Geologist. Kami diharuskan mengaplikasikan semua ilmu geologi yang telah diberikan saat perkuliahan ke lapangan. Pemetaan geologi mandiri juga merupakan kenangan yang indah dan akan menjadi cerita yang akan sangat dikenang sampai saya tua nanti.

Dewi Indah Kusuma Sari | Desember 2024