Kunjungan Lapangan Usulan Kawasan Cagar Alam Geologi (KCAG) Kabupaten Klaten

Foto bersama di situs geologi bukit patrum

Sebagai tindak lanjut dari Focus Group Discussion (FGD) yang telah dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2025 terkait rencana pengusulan Kawasan Cagar Alam Geologi (KCAG), telah dilakukan kegiatan kunjungan lapangan ke sejumlah situs warisan geologi di wilayah Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan observasi langsung, pendokumentasian, dan verifikasi kondisi geologi pada beberapa lokasi yang memiliki potensi untuk ditetapkan sebagai kawasan cagar alam geologi.

Sebagai bagian dari perkembangan daerah Bayat, Klaten sebagai laboratorium yang sering dikunjungi oleh mahasiswa di Bidang kebumian, Teknik Geologi UGM mengambil peran sebagai pihak yang menjembatani pengetahuan dan potensi yang dimiliki oleh Bayat, Klaten ke berbagai macam pihak. Pada kegiatan ini diwakili oleh Dr. Eng. Ir. Akmaluddin, S.T., M.T.,IPM (Ketua Grup Penelitian Geopark Teknik Geologi UGM) beberapa Lokasi yang dikunjungi meliputi Bukit Patrum dan Watuprau di Desa Gununggajah, yang menunjukkan morfologi dan litologi khas serta indikasi aktivitas geologi masa lampau. Kunjungan dilanjutkan ke situs Lava Bantal di Desa Jarum, yang merupakan singkapan geologi langka dan bernilai ilmiah tinggi. Lokasi terakhir adalah Taman Nyi Ageng Rakit di sekitar Rowo Jombor, yang memiliki nilai historis dan geologis serta potensi untuk pengembangan edukasi geowisata. Kegiatan di lokasi terakhir ini adalah berupa rapat koordinator antar lembaga terutama dalam hal ini adalah Bupati Klaten sebagai pemangku kebijakan utama di Kabupaten Klaten dan Kementerian ESDM.

 

Diskusi dengan jajaran dinas terkait (Bupati dan Wakil Bupati Klaten)
Foto bersama di situs geologi Lava Bantal, Desa Jarum

Kegiatan tersebut terselenggara berkat dukungan Pemerintah daerah Kabupaten Klaten termasuk Bupati, Wakil Bupati, Sekretariat Daerah, serta dinas terkait. Kegiatan ini juga turut mengundang lembaga terkait dari Kementerian ESDM (Pusat survei geologi, Pusat air tanah dan geologi lingkungan), Dinas Provinsi Jawa Tengah, Pemimpin daerah di calon kawasan (Camat dan Kades), Perhutani, dan Akademisi (UGM & UPN).

 

 

 

 

Diskusi ringan dipandu oleh Dr. Akmaluddin

Melalui diskusi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, diharapkan dapat ditemukan solusi yang harmonis antara pelestarian alam dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.

Selain itu, diharapkan hasil dari FGD ini dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, akademisi, dan pelaku industri pariwisata, sehingga pengembangan Geopark Klaten tidak hanya meningkatkan sektor pariwisata, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal dan pelestarian budaya serta lingkungan. Dengan adanya masterplan yang jelas dan terarah, Geopark Klaten diharapkan dapat berkembang menjadi model geopark yang sukses dan berkelanjutan, yang dapat dinikmati oleh generasi saat ini dan mendatang.

Acara kegiatan kunjungan lapangan ini memberikan pengalaman yang sangat berharga, khususnya dalam memahami langsung kondisi dan potensi situs-situs warisan geologi di lapangan. Interaksi dengan lingkungan alam dan masyarakat setempat memberikan gambaran yang lebih utuh mengenai pentingnya perlindungan kawasan geologi, tidak hanya dari sisi ilmiah tetapi juga dari aspek sosial, budaya, dan ekonomi. Antusiasme masyarakat lokal serta dukungan dari pemerintah daerah menjadi hal yang sangat positif dan menunjukkan bahwa upaya pelestarian geologi perlu dilakukan secara kolaboratif.

Harapan dari kegiatan semacam ini dapat terus dilanjutkan dan ditingkatkan, baik dalam konteks verifikasi teknis maupun dalam rangka membangun kesadaran publik tentang pentingnya konservasi sumber daya geologi. Sinergi antara lembaga teknis, akademisi, pemerintah, dan masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan kawasan cagar alam geologi yang tidak hanya dilindungi secara hukum, tetapi juga dihargai dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. (Irvan Fatarwin Lubis)

 

Humas Departemen | Agustus 2025