Penulis : Muhammad Ikrom Andriatama
Hari ketiga dimulainya kegiatan pemetaan geologi mandiri pada tanggal 4 Juli 2025 ditandai dengan pengamatan ke salah satu destinasi wisata alam ikonik daerah pemetaan, yakni Air Terjun Widuri. Lokasi atraksi turis ini terletak di Kemaduhbatur, Tawangharjo, Grobogan, Jawa Tengah dan umumnya ramai dikunjungi, terutama pada hari libur. Titik ini dipilih menjadi salah satu lokasi pengamatan langsung dikarenakan menampilkan struktur litologi serta morfologi dalam skala yang besar selagi masih bersifat relatif mudah diakses. Air Terjun Widuri sendiri merupakan bentukan kawah larutan batugamping (doline) yang dihasilkan oleh proses pelarutan kimia batuan karbonat oleh air sungai. Ketika batugamping yang terlarutkan tersebut runtuh, sistem aliran sungai terbuka dan menjadi air terjun.
Hasil pengamatan di lokasi menunjukkan bahwa bagian atas air terjun memiliki lapisan batugamping yang menghasilkan sejumlah fragmen ex-situ di sekitar dasar air terjun saat terjadi keruntuhan. Batugamping yang ditemukan juga menunjukkan kontak litologi tegas antara lapisan batugamping atas dan tengah. Kontak tersebut memiliki kemiringan pada batugamping bagian tengah, menandakan adanya transgresi muka air laut ke arah daratan. Selain itu, aliran air terjun menghasilkan endapan travertin yang menutupi dinding air terjun, menghasilkan kenampakan kehijauan dan struktur hummocky pada batuan.
Di bagian bawah, tepatnya dekat dasar air terjun, batupasir tersingkap di balik lapisan travertin, menunjukkan ketahanan erosi berbeda jika dibandingkan dengan batugamping. Untuk menelaah litologi dan sejarah geologi Air Terjun Widuri lebih lanjut, akan diperlukan analisis petrografi untuk menentukan jenis batuan secara mikroskopis dan analisis paleontologi untuk menentukan fosil dan perkiraan umur lapisan batuan. Di luar aspek ilmiah potensi geologi, Air Terjun Widuri juga memberikan nilai estetika alam yang dapat dinikmati bagi semua kalangan, baik pelajar atau bukan.
Humas Departemen | September 2025