Pemetaan Geologi 2025, Sebagai Bentuk Dukungan Pembangunan Berkelanjutan

Penulis: Moreno Parlinggoman Sitorus

 

Selama ±14 hari, mahasiswa Angkatan 2023 Program Studi Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada melaksanakan kegiatan pemetaan geologi di wilayah Montong–Tanggulangin, yang terletak di bagian utara Sungai Bengawan Solo, Jawa Timur. Wilayah ini merupakan bagian dari zona geologi penting di Jawa Timur dengan potensi lipatan, sesar, serta batuan sedimen Miosen yang khas. Kegiatan ini meliputi pembuatan STA (Stasiun Titik Amat), pencatatan lintasan lapangan (tracking), dan dokumentasi visual yang komprehensif. Selain berfungsi sebagai latihan akademis, hasil pemetaan ini juga memiliki relevansi langsung dengan beberapa Sustainable Development Goals (SDGs), seperti pengembangan infrastruktur berkelanjutan, mitigasi bencana, dan pelestarian lingkungan.

Dari hasil pengamatan, ditemukan adanya struktur lipatan berupa antiklin di bagian kiri bawah kavling dengan orientasi sayap Barat Daya–Timur Laut. Struktur ini berperan penting dalam memahami sejarah tektonik daerah. Selain itu, diidentifikasi adanya sesar berskala regional yang tidak mudah diamati secara langsung di lapangan, namun jelas terlihat dari interpretasi geologi regional.

Secara stratigrafi, daerah ini terdiri dari tiga formasi utama:

1. Formasi Ngrayong – didominasi batupasir kuarsa, berumur Miosen Awal–Tengah (±15–13 juta tahun lalu), terbagi menjadi Lower, Middle, dan Upper Ngrayong, dengan variasi litofasies seperti batulempung, batugamping bioklastik, napal berpasir, dan kalkarenit. Formasi ini juga memiliki karakteristik petrofisika yang heterogen, memengaruhi porositas dan permeabilitas batuan.
2. Formasi Bulu – tersusun atas batugamping foraminifera besar (zona N9–N12, Miosen Tengah), menindih Formasi Ngrayong secara stratigrafi.
3. Formasi Paciran – formasi karbonat muda yang berada pada bagian paling atas stratigrafi lokal, dikenal sebagai sumber batugamping berkualitas.

Temuan lapangan yang menonjol adalah gua pada singkapan Formasi Ngrayong. Namun, masih diperlukan penelitian lanjutan untuk memastikan apakah gua ini terbentuk di Formasi Ngrayong atau Formasi Bulu, mengingat keduanya memiliki potensi pembentukan fitur karst. Keberadaan gua ini penting dari sisi ekologi dan geodiversity, karena berpotensi menjadi habitat spesies khusus.

Hasil pemetaan lokal ini diperkuat dengan data geologi regional yang menunjukkan urutan stratigrafi dari bawah ke atas: Formasi Tawun, Ngrayong, Bulu, Wonocolo, hingga Paciran. Interpretasi sesar regional berbasis pemodelan gravitasi menunjukkan adanya struktur yang memengaruhi penyebaran formasi-formasi ini. Hal ini selaras dengan data lapangan, di mana struktur lipatan dan indikasi sesar memang memengaruhi pola persebaran batuan di area Montong–Tanggulangin.

Pemetaan ini mendukung pencapaian berbagai target SDGs:

• SDG 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure) – Data geologi dapat menjadi dasar perencanaan infrastruktur yang memperhitungkan kondisi batuan dan potensi bahaya geologi.
• SDG 11 (Sustainable Cities and Communities) – Informasi tentang sesar dan lipatan membantu pemerintah daerah dalam penataan ruang dan mitigasi risiko bencana.
• SDG 13 (Climate Action) – Pemetaan struktur geologi membantu memahami kerentanan wilayah terhadap bencana geologi yang dapat diperparah oleh perubahan iklim.
• SDG 15 (Life on Land) – Perlindungan gua dan keragaman geologi membantu menjaga ekosistem darat serta potensi habitat endemik.

Kegiatan pemetaan geologi Angkatan 2023 UGM di Montong–Tanggulangin bukan hanya menjadi wahana pembelajaran lapangan, tetapi juga menghasilkan data penting bagi pembangunan berkelanjutan. Temuan berupa antiklin, sesar regional, tiga formasi batuan utama, dan gua yang berpotensi penting secara ekologis memberikan gambaran lengkap tentang kompleksitas geologi wilayah ini. Melalui integrasi hasil lapangan dan data regional, pemetaan ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi pengelolaan wilayah utara Bengawan Solo yang aman, produktif, dan berkelanjutan.

 

Humas Departemen | Oktober 2025