Penulis: Pelangi Avaya N. S.
Kegiatan pemetaan geologi di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, meliputi wilayah Desa Sukolilo, Porangparing, Kedungwinong, Sumbersuko, Kuwawur, dan Baleadi, dilaksanakan untuk memetakan kondisi litologi, struktur geologi, serta morfologi permukaan. Survei dilakukan dengan mengumpulkan data singkapan batuan, pengukuran orientasi struktur (sesar, kekar, perlapisan), dan observasi bentuklahan. Aktivitas ini tidak hanya bertujuan untuk memahami sejarah geologi daerah, tetapi juga mendukung pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan serta penataan ruang yang memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Di area kavling pemetaan, ditemukan keberadaan Air Terjun Tadah Udan, salah satu fitur geologi lokal yang unik di Sukolilo. Air terjun ini terbentuk akibat adanya perbedaan ketahanan batuan terhadap erosi, yang dikontrol oleh litologi dan struktur geologi di sekitarnya. Lapisan batuan karbonat yang lebih keras (seperti floatstone dan rudstone) bertindak sebagai ambang air terjun, sementara bagian bawahnya terdiri dari lapisan yang lebih rapuh atau terlapuk, sehingga terkikis lebih cepat oleh aliran air. Kombinasi proses pelarutan karst dan mekanisme erosi fluvial memperkuat pembentukan tebing curam yang menjadi ciri khas air terjun ini. Keberadaan struktur sesar di sekitar wilayah juga turut memengaruhi posisi dan bentuk jatuhan air dengan mengarahkan aliran sungai serta menciptakan bidang lemah pada batuan.
Kegiatan pemetaan di kavling ini memberikan manfaat langsung bagi pemahaman potensi dan risiko geologi di sekitar Air Terjun Tadah Udan. Dengan mengetahui jenis batuan, orientasi sesar, dan dinamika proses geomorfologi, dapat dirancang upaya konservasi dan pengembangan kawasan secara tepat. Hal ini penting mengingat air terjun juga menjadi salah satu daya tarik wisata lokal yang mendukung ekonomi masyarakat. Pendekatan ilmiah dalam pemetaan memastikan bahwa pemanfaatan kawasan dapat dilakukan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi risiko bahaya geologi, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara sosial maupun ekonomi secara berkelanjutan.
Humas Departemen | Oktober 2025