Pemetaan Geologi Mandiri 2025: Mengungkap Potensi Energi, Industri, dan Geowisata untuk Kesejahteraan Masyarakat dalam Mendukung SDG 8 pada Desa Telgawah, Pasucen dan Sekitarnya

Penulis : Muhammad Rafi Hamda Putra

 

Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi, yang didalamnya membahas tentang komposisi, struktur, proses serta sejarah terjadinya. Sebagai mahasiswa Teknik Geologi, maka akan melakukan kegiatan Pemetaan Geologi yang bertujuan agar dapat memahami kondisi lapangan sehingga dapat mengetahui bumi dari segi materi, proses dan juga sejarahnya. Hal ini bertujuan  agar mahasiswa Teknik Geologi dapat mengetahui sumber daya yang ada, serta dapat mengelolanya dan juga dapat mengetahui potensi kebencanaan pada daerah pemetaan. Daerah pemetaan ini sendiri pada area dengan luas 4 km x 5 km. Daerah pemetaan penulis sendiri berada pada Kecamatan Gunem dan sebagian Kecamatan Bulu di Kabupaten Rembang dengan daerah penelitian mencakup Desa Telgawah, Sidomulyo, Gunem, Dowan, Pasucen, Kajar, Timbrangan, dan Kadiwono.

Aktivitas mapping atau pemetaan dilakukan dalam kurun waktu kurang lebih 3 minggu. Untuk kegiatan pemetaan tiap harinya, penulis sama anggota kelompok tinggal di Desa Gunem, jarak antara pondokan tempat tinggal dengan area kavling pemetaan sekitar 6 km. Pada minggu pertama dilakukan orientasi lapangan atau (reconnaissance) bersama dengan dosen pembimbing selama 2 hari. Setelahnya dilakukan pemetaan mandiri di kavling masing masing. Selama melakukan pemetaan penulis bersama porter yakni hafiz menjelajah, melihat, mencari, mengukur dan mengidentifikasi batuan dan struktur pada kavling penulis ini. Kami mendaki bukit, melewati Sungai, melewati Semak belukar dan hamparan hutan dengan menaiki motor dan berjalan kaki jika susah diakses dengan motor. Menjelang akhir pemetaan lapangan mandiri dilakukan pengecekan lapangan atau (checking) bersama dengan dosen pembimbing.

Pemetaan yang berlangsung selama 3 minggu ini, pada kavling penulis ini banyak dijumpai litologi yakni berupa batupasir kuarsa yang memiliki warna kuning sedikit oren. Dibawah batupasir ini umumnya dijumpai batulempung yang memiliki warna abu abu dan biasanya juga dijumpai sisipan lignit atau batubara yang memiliki warna hitam. Pada bagian atas dari litologi batupasir kuarsa ini dijumpai batugamping. Batugamping yang umum dijumpai pada daerah ini yakni batugamping floatsone, rudstone dan grainstone. Selain batuan sedimen, kavling ini juga dijumpai adanya intrusi yang berasal dari Gunung Buthak. Batuan yang diidentifikasi yakni andesit yang hadir dalam bentuk bongkah besar atau boulder. Untuk struktur geologi sendiri, didaerah kavling penulis ini terdapat atau dijumpai beberapa sesar turun dan juga kekar. Selain itu juga terdapat Antiklin Brama yang membentuk perbukitan, yang memanjang dari barat hingga timur kavling. Geomorfologi yang berada pada penelitian ini umumnya terdiri atas perbukitan struktural, dimana dipengaruhi oleh adanya antiklin sehingga dominan tersusun oleh perbukitan antiklin.

Perbukitan Antiklin Brama yang terlihat dari arah selatan

Melalui kegiatan pemetaan geologi mandiri ini  terungkap berbagai potensi yang berkontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goal (SDG) 8, yaitu “Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi”. Dimana daerah kavling ini memiliki potensi yang besar dalam hal energi yakni dengan adanya antiklin yang sebagai perangkap hidrokarbon, ini memiliki peluang menjadi sumber energi fosil dan membuka prospek industri eksplorasi di masa depan. Menurut informasi warga setempat, dikatakan bahwa pernah ada pengeboran yang dilakukan pada area ini beberapa dekade lalu. Sehingga jika potensi ini dikelola dengan tepat, bisa membuka lapangan kerja baru, menghadirkan investasi, dan memperkuat perekonomian lokal. Selain itu adanya dijumpai batubara juga dapat diteliti lebih lanjut pengembangannya, dimana juga bisa dieksplorasi lebih lanjut untuk dijadikan energi dan dapat memberikan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.

Pada daerah kavling penulis ini banyak dijumpai batupasir dan batugamping, dimana hal ini dapat digunakan sebagai komiditi industri, hal ini juga terlihat pada area selatan kavling terdapat pabrik semen dari PT Semen Gresik Rembang, dan juga adanya tambang batupasir disekitar pabrik ini. Dari pemetaan ini maka informasi mengenai persebaran batupasir dan batugamping dapat memberikan manfaat atau dukungan bagi industri semen yang telah ada dan masukkan terkait pengelolaan agar tidak merusak lingkungan.

Pabrik Semen Gresik Rembang (difoto dari utara)

Selain pada potensi energi dan industri, daerah kavling ini juga terdapat geowisata yakni berupa Air Terjun Pasucen, pada Desa Pasucen, air terjun ini berada tidak jauh dari jalan utama, sehingga mudah diakses. Di dekat air terjun juga ditemukan mata air, dimana warga memanfaatkan sebagai tempat untuk mandi dan mencuci pakaian. Litologi yang dijumpai pada area air terjun ini yakni batugamping grainstone. Air terjun ini dapat dijadikan sebagai lokasi wisata yang berbasis edukasi yang membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.

Air Terjun Pasucen

Oleh karena itu, melalui pemetaan geologi di pada daerah ini memberikan bukti bahwa kegiatan ilmiah atau penelitian dapat terintegrasi dengan pengembangan ekonomi berkelanjutan. Data yang diperoleh tidak sekadar memiliki manfaat bagi peneliti, tetapi dapat menjadi modal yang penting dalam mendorong investasi, membuka peluang kerja. Dengan memanfaatkan potensi geologi secara terencana, kegiatan ini dapat membantu menciptakan pekerjaan layak, meningkatkan pendapatan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan serta terpenting menjaga keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dengan kelestarian lingkungan.

 

 

Humas Departemen | September 2025