Pemetaan Geologi dan Fitur Geologi Lokal di Daerah Pamotan dan Sekitarnya

Penulis: Kayla Amadea Andriani

 

Pemetaan geologi merupakan salah satu hal yang dilakukan pada daerah yang telah ditentukan untuk mendapatkan hasil berupa litologi, struktur geologi, geomorfologi stratigrafi, dan fitur geologi lokal. Dalam studi ini, salah satu mahasiswa Universitas Gadjah Mada melakukan pemetaan geologi mandiri berlokasi pada Daerah Pamotan, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah yang secara fisiografis berada pada Zona Rembang. Pemetaan tersebut bertujuan untuk menghasilkan peta berupa sebaran batuan, stratigrafi, struktur, dan sebagainya yang kemudian menjadi poster pemetaan geologi.

Aktivitas Mapping

Metode pemetaan geologi memiliki beberapa proses – proses yaitu dimulai,

  1. Interpretasi awal citra satelit DEM

Citra Satelit DEM berfungsi untuk memudahkan dalam menginterpretasikan geomorfologi, pola penyaluran, struktur dan pembagian litologi diperkirakan.

  1. Pembuatan peta tentatif.

Dari hasil interpretasi sebelumnya dapat dihasilkan peta tentative yang digunakan sebagai acuan dalam pemetaan geologi.

  1. Observasi lapangan secara langsung

Observasi lapangan bertujuan untuk pengumpulan data singkapan, pembagian litologi, struktur, pengambilan sampel, dan pengamatan litologi.

  1. Analisis lanjutan

Analisis tersebut terdiri dari hasil pengamatan sayatan petrografi dan pengamatan paleontologi. Petrografi bertujuan untuk menentukan mineral pada stuatu batuan yang tidak nampak pada sampel setangan sedangkan Paleontologi bertujuan untuk melihat fosil dan umur pada suatu batuan.

  1. Penyusunan peta

Setelah didapatkan hasil analisis dan observasi tersebut pengerjaan pada peta dilakukan bertujuan untuk menghasilkan peta geologi, geomorfologi, lintasan, dan hasil akhir berupa poster.

Fitur Geologi Lokal

Lokasi penelitian memiliki stratigrafi litologi, geomorfologi, struktur berupa,

  1. Stratigrafi litologi
  • Satuan Batugamping Kristalin: Berasal dari Formasi Bulu berumur Miosen Tengah yang memiliki banyak kandungan foraminifera besar.
  • Satuan Kalsilutit: Berasal dari Formasi Wonocolo berumur Miosen Akhir.
  • Satuan Napal: Berasal dari Formasi Ledok berumur Miosen Akhir.
  • Satuan Andesit: Berasal dari Kerucut Andesit Sidowayah yang berupa Endapan Andesit berumur Plistosen.
  • Satuan Breksi Andesit: Berasal dari Endapan Breksi berumur Plistosen.
  • Satuan Lapili tuff: Berasal dari Kaki Gunung Lasem berumur Plistosen.
  • Satuan Lanau – pasiran: Berasal dari proses erosi pada Holosen.
  1. Geomorfologi
  • Perbukitan Aliran Piroklastik Lemahputih Terdenudasi sedang: Morfologi ini memiliki kontur dengan ketinggian diantara 175 – 237,5 m yang berada di utara lokasi dengan satuan berupa breksi dan lapili tuff.
  • Dataran Antar Gunung Api Senjong – Lasem: Morfologi ini memiliki kontur dengan ketinggian diantara 25 – 100 m yang berada di barat lokasi dengan satuan berupa kalkarenit, kalsilutit, napal, dan lanau-pasiran.
  • Punggungan Aliran Lava Gunung Api Senjong: Morfologi ini memiliki kontur dengan ketinggian diantara 125 – 325 yang berada di timur lokasi dengan satuan berupa andesit.
  1. Struktur
  • Struktur geologi yang berkembang berupa sesar geser dekstral NE – NW: dan sesar naik NE – SE, diinterpretasikan sebagai aktivitas tektonik pada masa lampau.

Kontribusi Pemetaan terhadap Kebutuhan Lokal yang ada

      1. Sumber daya alam yang ada di lokasi pemetaan dapat dimanfaatkan dengan adanya tambang untuk diolah agar memperoleh nilai yang ekonomis bagi warga sekitar. Hal ini mendukung dapat mendukung Goals pertumbuhan ekonomi wilayah setempat (SDGs 8) dan sebagai bentuk penggunaan sumber daya secara efisien (SDGs 12)
      2. Pemahaman dan pengumpulan data terkait struktur, morfologi dan juga litologi dapat digunakan untuk mitigasi bencana. Apabila terdapat struktur aktif atau pergerakan massa bisa dicegah dengan adanya evakuasi pada warga sekitar. Hal ini mendukung Goals pengurangan risiko bencana (SDGs 11)

Kegiatan pemetaan geologi memberikan dampak yang banyak yaitu untuk pembelajaran pada setiap mahasiswa, mengenal karakteristik geologi, fitur lokal pada suatu daerah, dan pengelolaan terhadap sumber daya alam yang tersedia.

 

Humas Departemen | Oktober 2025