Penulis: Nove Zahra Eysha Arsila
Kuliah Pemetaan Geologi merupakan salah satu proses pembelajaran di Prodi Sarjana Teknik Geologi FT UGM yang memiliki output untuk mengasah dan mengembangkan kemampuan peserta dalam melakukan pemetaan geologi yang mana para mahasiswa dapat memahami kondisi geologi suatu wilayah, seperti batuan penyusun, proses, serta sejarah. Kuliah pemetaan Geologi dilaksanakan agar dapat menerapkan Teknik dasar pemetaan geologi, pengambilan data, pengolahan data, dan penyusunan laporan dalam bentuk peta geologi, poster dan naskah pendamping poster. Dengan begitu, data-data yang didapatkan akan membantu dalam mengelola sumber daya yang ada di bumi ataupun berkaitan dengan mitigasi potensi bencana. Pemetaan Geologi 2025 dilaksanakan pada akhir bulan Juli hingga akhir agustus di beberapa daerah dimana daerah tersebut termasuk dalam Zona Perbukitan Rembang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Pembagian luasan daerah sebesar 4 x 5 km (20 km2) pada skala 1:25000.
Salah satu daerah pemetaan dilakukan di Desa Lodan Wetan, Bonjor, Tawangrejo, Kecamatan Sarang, Desa Sale, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah; Desa Kebonharjo, Ketodan, Besowo, Ngepon, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Kondisi daerah pemetaan sebagian besar berupa hutan dan sisanya berupa lahan pertanian warga. Setelah dilakukan pengambilan data lapangan selama dua minggu, diperoleh litologi yang dijumpai berupa batugamping rudstone–wackestone, batupasir kuarsa, batupasir karbonatan, dan batulanau serta diperoleh juga data-data kekar yang mencerminkan adanya sesar. Morfologi yang terdapat pada daerah pemetaan juga berupa kuesta antiklin dan dataran. Pada morfologi dataran, warga setempat cenderung memanfaatkannya sebagai lahan pertanian warga setempat. Beberapa pada area kuesta antiklin juga dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.
Berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau dengan istilah Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan tujuan yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan bagi seluruh manusia di muka bumi ini. Terdapat 17 tujuan yang dimaksudkan, diantaranya tanpa kemiskinan1, tanpa kelaparan 2, kehidupan sehat dan sejahtera3, pendidikan berkualitas4, kesehatan gender5, air bersih dan sanitasi anak6, energi bersih dan terjangkau7, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi8, industri, inovasi dan infrastruktur9, berkurangnya kesenjangan10, kota dan pemukiman yang berkelanjutan11, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab12, penanganan perubahan iklim13, ekosistem lautan14, ekosistem daratan15, perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh16, dan kemitraan untuk mencapai tujuan17. Dari tujuan-tujuan tersebut, pemetaan geologi ini dapat memberikan informasi pada pihak terkait untuk identifikasi potensi dan kualitas sumber daya air tanah. Dari data-data informasi pemetaan ini juga masyarakat dapat mengetahui pekerjaan yang sesuai dan menumbuhkan ekonomi yang lebih. Informasi morfologi dan litologi juga penting untuk dikaitkan dengan perencanaan tata ruang yang aman dari risiko bencana geologi. Selain itu, terdapat informasi daerah pemetaan didominasi hutan yang mana peranan masyarakat yang tepat dalam tata kelola kehutanan, konservasi, dan keanekaragaman hayati, penegakkan hukum bidang lingkungan hidup, serta keamanan hayati.
Dengan demikian, Pemetaan Geologi akan dapat berkolaborasi menjadikan sesuatu yang baik atau berkelanjutan bagi kehidupan masyarakat sekitarnya.